Maybe
This time tomorrow
The rain
Will cease to follow
Maybe
The delusions of now
And the rain
Will fade away somehow
Maybe
It was yesterday's call
And the rain
Is the wonder of it all
Maybe
Tomorrow's the time
And the rain
Is this poem's rhyme
Wednesday, October 06, 2004
Wednesday, September 22, 2004
Kidung Cinta
Oh, dengarlah hai dinda
Pujaan hati tak terkira
Lirik hati dalam kata
Tumpahan jiwa yang meronta
Oh, dengarlah hai dinda
Walau tiada hamba sempurna
Tiada pula tak tercela
Sungguh, tiada dapat berbangga
Oh, dengarlah hai dinda
Inilah kidung tentang cinta
Ku ingin sembahkan hidup sahaja
Untukmu, hanya untukmu jua
Pujaan hati tak terkira
Lirik hati dalam kata
Tumpahan jiwa yang meronta
Oh, dengarlah hai dinda
Walau tiada hamba sempurna
Tiada pula tak tercela
Sungguh, tiada dapat berbangga
Oh, dengarlah hai dinda
Inilah kidung tentang cinta
Ku ingin sembahkan hidup sahaja
Untukmu, hanya untukmu jua
Untuk Kita
Cinta itu ada Untuk mu
Ketika diam dalam malam
Hening dalam kata
Cinta itu ada
Untuk mu
Dalam sadar yang membisu
Ketika makna menjelma tanpa suara
Cinta itu ada
Untuk mu
Saat sang kala tenggelam dalam hati
Dunia seakan berhenti dalam rasa
Cinta itu ada
Untuk mu
Untuk kita!
Ketika diam dalam malam
Hening dalam kata
Cinta itu ada
Untuk mu
Dalam sadar yang membisu
Ketika makna menjelma tanpa suara
Cinta itu ada
Untuk mu
Saat sang kala tenggelam dalam hati
Dunia seakan berhenti dalam rasa
Cinta itu ada
Untuk mu
Untuk kita!
Friday, September 10, 2004
Tiada Lagi Kata
Ingin ku ucapkan
Sumpah serapah yang tak berujung
untuk mu
yang mencabut kemanusiaan
Ingin ku kutuk
dengan suara bak gelegar halilintar
dan amarah yang meluap-luap
untuk membakar semua nafsu mu
Tapi tak ada lagi kata
semua telah sirna
ditelan luka dan bau hangus korban
ditenggelamkan amis darah
Terlalu sedih
untuk ditangisi (lagi)
Indonesia
Monday, September 06, 2004
Harap
(Satu lagi untuk 'bukanarjuna')
Berikan aku petunjuk
'tuk guratkan gambaran
tentang yang datang dibentuk
antara kita di depan
Berikan aku satu
kata 'tuk lengkapi kita
agar tak hanya aku
kau pun ada
Diantara titik-titik berjuta
yang berserak ini
berikan aku lini
'tuk dapatkan satu citra
Walau hanya bayang niscaya
yang kudapatkan tentang mu
'tuk kubawa dalam tidurku
sambil berharap nyata adanya
Berikan aku petunjuk
'tuk guratkan gambaran
tentang yang datang dibentuk
antara kita di depan
Berikan aku satu
kata 'tuk lengkapi kita
agar tak hanya aku
kau pun ada
Diantara titik-titik berjuta
yang berserak ini
berikan aku lini
'tuk dapatkan satu citra
Walau hanya bayang niscaya
yang kudapatkan tentang mu
'tuk kubawa dalam tidurku
sambil berharap nyata adanya
Wednesday, September 01, 2004
Inspirasi
Dari satu tanda tanya
Banyak kata yang di terima
Dari satu tanda tanya
Tiada satu jawaban saja
Dari satu tanda tanya
Bukanlah kepastian yang diterima
Namun inilah dia
Tanda tanya yang dikehendaki
Tanda tanya yang harus ada
Tanda tanya yang menghantar tidur
Ironis memang kenyataan
Namun inspirasi terlahirkan
Oleh hanya hadirnya setiap saat
Tanda tanya yang dipaksa
Inspirasi yang membakar seperti bara
Banyak kata yang di terima
Dari satu tanda tanya
Tiada satu jawaban saja
Dari satu tanda tanya
Bukanlah kepastian yang diterima
Namun inilah dia
Tanda tanya yang dikehendaki
Tanda tanya yang harus ada
Tanda tanya yang menghantar tidur
Ironis memang kenyataan
Namun inspirasi terlahirkan
Oleh hanya hadirnya setiap saat
Tanda tanya yang dipaksa
Inspirasi yang membakar seperti bara
Monday, August 30, 2004
Perhentian
Mari kawan,
Sejenak kita berhenti
Dari penatnya langkah kehidupan
Mari kawan,
Kita perhatikan
Tiap jejak yang terhempang di belakang kita
Jejak yang terdesak dalam
Karena beratnya beban di pundak
Jejak yang terlihat tipis
Karena kita melayang-layang
Dalam indahnya kehidupan
Jejak yang penuh warna
Karena tarian riangnya hati kita
Jejak yang suram
Karena sedu sedan meredam
Baiklah kita memang
Diam sejenak dalam perhentian
Agar dapat kita kenang
Betapa berwarnanya kehidupan
Lalu,
Bersyukurlah atas tiap jejak itu
Karena tanpanya niscaya
Hidup tiada bermakna
Sejenak kita berhenti
Dari penatnya langkah kehidupan
Mari kawan,
Kita perhatikan
Tiap jejak yang terhempang di belakang kita
Jejak yang terdesak dalam
Karena beratnya beban di pundak
Jejak yang terlihat tipis
Karena kita melayang-layang
Dalam indahnya kehidupan
Jejak yang penuh warna
Karena tarian riangnya hati kita
Jejak yang suram
Karena sedu sedan meredam
Baiklah kita memang
Diam sejenak dalam perhentian
Agar dapat kita kenang
Betapa berwarnanya kehidupan
Lalu,
Bersyukurlah atas tiap jejak itu
Karena tanpanya niscaya
Hidup tiada bermakna
Friday, July 30, 2004
Cinta Jangan Kau Menyerah
untuk 'bukanarjuna'
Seribu hal dapat kau pahami
Namun satu hal tak mungkin kau selami
Sejuta kata dapat kau jelaskan
Namun satu kata tak mungkin kau pecahkan
Akankah kau menyerah
Ketika hari masih pagi
Bahkan ayam jantan pun belum berbunyi?
Akankah kau biarkan
Ketika belum usai
Cerita yang akan kau rangkaikan?
Jangan,
Jangan kau menyerah
Cinta memang bukan untuk diselami
Pun bukan untuk dipecahkan
Ia untuk dirasakan
Satukan dirimu dalamnya
Niscaya kau akan berkata,
"Aku akan terus berjalan!"
Seribu hal dapat kau pahami
Namun satu hal tak mungkin kau selami
Sejuta kata dapat kau jelaskan
Namun satu kata tak mungkin kau pecahkan
Akankah kau menyerah
Ketika hari masih pagi
Bahkan ayam jantan pun belum berbunyi?
Akankah kau biarkan
Ketika belum usai
Cerita yang akan kau rangkaikan?
Jangan,
Jangan kau menyerah
Cinta memang bukan untuk diselami
Pun bukan untuk dipecahkan
Ia untuk dirasakan
Satukan dirimu dalamnya
Niscaya kau akan berkata,
"Aku akan terus berjalan!"
Saturday, July 24, 2004
Bintang
Ku tanya bintang yang terangi malam itu,
"Apakah yang kau rasakan nun jauh di sana..?"
Ketika wujud tak berbatas
segalanya terasa bebas
Ketika waktu tak terkira
seakan segalanya abadi adanya
Bintang yang bercahya itu pun menjawab,
"Wahai kau, anak manusia yang tak pernah henti berkeluh kesah.."
Tak dapatkah kau lihat?
betapa sepi hati ini
walau indah cahya kupancarkan
tak pun dapat terangi gelapnya seluruh jagat
Tak kah kau bersyukur,
wujud di sekitar mu bersama
tumpahan kasih kau rasa
dari mereka?
Aku termenung,
pun tak habis heranku..
Ya,
hidup untuk bersyukur
dengan syukur 'kan terasa hidup
Agaknya, bintang itu
ingin ku 'tuk tahu
betapa sederhananya arti,
menjadi:
seorang anak manusia!
Friday, July 23, 2004
agar ku tau
hitam dalam resah
kelam dalam gelisah
seiring waktu berlalu
ingin kurengkuh
ingin kusentuh
walau seujung jari mu
tolong tunjukkan
satu titik terang
jadi pedoman
agar kutau
di sana memang ada jalan
kelam dalam gelisah
seiring waktu berlalu
ingin kurengkuh
ingin kusentuh
walau seujung jari mu
tolong tunjukkan
satu titik terang
jadi pedoman
agar kutau
di sana memang ada jalan
Tuesday, July 13, 2004
In the Night
Streets are lit with songs
A melody for the distressed
Hypnotizing one down an alleyway
A labyrinth with no end
The soul shouted in vain
Moon nor stars gave a nod
None were willing to lend a hand
It was one of those nights again
Questions laughed with satisfaction
Answers stood on the walls mocking
Dreams buried themselves into graves
All agreed to turn deaf ears
Several times more it returned
Since the change took place
In that same night of cries with no tears
In the night, only in the night
A melody for the distressed
Hypnotizing one down an alleyway
A labyrinth with no end
The soul shouted in vain
Moon nor stars gave a nod
None were willing to lend a hand
It was one of those nights again
Questions laughed with satisfaction
Answers stood on the walls mocking
Dreams buried themselves into graves
All agreed to turn deaf ears
Several times more it returned
Since the change took place
In that same night of cries with no tears
In the night, only in the night
Diam
Hentikan perbincangan, bukakan telinga
Dengarkan angin kencang berbisik
Burung burung di hutan berbicara
Dan air sungai berteriak tanpa daya
Segala tubuh alam bersuara
Tergerak karena tetesan air mata
Yang jatuh menyentuh bumi ia berpijak
Ia yang merintih, namun tiada penolong
Sudah cukup
Cukup sudah
Jangan lagi
Lagi bukanlah saatnya
Jangan satu huruf lagi dinyatakan dari bibir
Waktunya telah tiba tuk menjadi pendengar
Sebagai awal dari upaya untuk mengangkatnya
Keluar dari kumpulan-kumpulan sampah
Ke atas permukaan bumi pertiwi ini
Agar dapat dirasakannya jua
Senyuman sang bumi Indonesia
Dengarkan angin kencang berbisik
Burung burung di hutan berbicara
Dan air sungai berteriak tanpa daya
Segala tubuh alam bersuara
Tergerak karena tetesan air mata
Yang jatuh menyentuh bumi ia berpijak
Ia yang merintih, namun tiada penolong
Sudah cukup
Cukup sudah
Jangan lagi
Lagi bukanlah saatnya
Jangan satu huruf lagi dinyatakan dari bibir
Waktunya telah tiba tuk menjadi pendengar
Sebagai awal dari upaya untuk mengangkatnya
Keluar dari kumpulan-kumpulan sampah
Ke atas permukaan bumi pertiwi ini
Agar dapat dirasakannya jua
Senyuman sang bumi Indonesia
Searching
Looking at the wrong faces
Being in the wrong places
Staying in the wrong moments
Walking the wrong paths
All in just passing through
To find the right piece
Of the puzzle this heart plays
That will last a lifetime
Being in the wrong places
Staying in the wrong moments
Walking the wrong paths
All in just passing through
To find the right piece
Of the puzzle this heart plays
That will last a lifetime
Monday, July 12, 2004
Credo
Tak 'kan kutukar kebebasanku
dengan kedudukan
maupun harga diriku
demi belas kasihan
Aku tak bakal merangkak
di depan majikan manapun,
atau bertekuk lutut
pada ancaman
Telah menjadi ikrarku
untuk berdiri tegak dan bangga
dan tak gentar,
untuk berpikir dan berkarya
dengan kedudukan
maupun harga diriku
demi belas kasihan
Aku tak bakal merangkak
di depan majikan manapun,
atau bertekuk lutut
pada ancaman
Telah menjadi ikrarku
untuk berdiri tegak dan bangga
dan tak gentar,
untuk berpikir dan berkarya
Friday, April 30, 2004
Syairku
Aku ingin mengingatmu sekali lagi
Sebelum terpejam mata lelah ku ini
Karena diatas pembaringan ini
Ku tarik nafas panjang untuk coba meredam
Secarik rindu yang ingin kusampaikan
Lewat sebaris mimpi
Satu-dua syair menemani
Dalam bait-bait kurangkai
Mungkin kau tak kan mendengarnya
Namun dapatkah kau rasa jua?
Maafku, bila mengusik tidurmu
Kuingin letakkan setangkai cinta
Tepat diatas hatimu
Sebelum terpejam mata lelah ku ini
Karena diatas pembaringan ini
Ku tarik nafas panjang untuk coba meredam
Secarik rindu yang ingin kusampaikan
Lewat sebaris mimpi
Satu-dua syair menemani
Dalam bait-bait kurangkai
Mungkin kau tak kan mendengarnya
Namun dapatkah kau rasa jua?
Maafku, bila mengusik tidurmu
Kuingin letakkan setangkai cinta
Tepat diatas hatimu
Tuesday, April 20, 2004
C-I-N-T-A
C, Untuk Ceria
yang kau bawa dalam setiap laku mu
I, untuk setiap Impian
yang indah bersama mu
N, untuk Nirwana
yang datang bersama hadirmu
T, untuk Tatapan mu
yang meneduhkan hatiku
A, untuk Arti hidupku
yang kutambatkan pada mu
yang kau bawa dalam setiap laku mu
I, untuk setiap Impian
yang indah bersama mu
N, untuk Nirwana
yang datang bersama hadirmu
T, untuk Tatapan mu
yang meneduhkan hatiku
A, untuk Arti hidupku
yang kutambatkan pada mu
Mari!
Mari..!
Kita sirami sekuntum cinta
yang bersemi,
Ia tumbuh dari dua diri
yang berbeda
satukan hati
Kita sirami sekuntum cinta
yang bersemi,
Ia tumbuh dari dua diri
yang berbeda
satukan hati
The Wind & Night
Let me be the wind
that blows to your heart
to let you know
that I'll be with you always
Let me be the night
that holds you gently
in your loneliest moments
to let you know
that you'll never be alone
that blows to your heart
to let you know
that I'll be with you always
Let me be the night
that holds you gently
in your loneliest moments
to let you know
that you'll never be alone
Monday, April 19, 2004
Syair Untuk Satu Nama
Walau tak mungkin kita pecahkan
Arti sejati dari cinta
Sampai akhirnya kita ikrarkan
Tanda keabadian
Yang tak terusaikan
Katakanlah cinta
Untuk kali yang tak berkesudahan
Redamkan rindu
Nestapa tanpa mu
Impikan selalu
Aku dan kau menjadi kita
Endapkanlah kasih
Varia yang melahirkan keraguan
Asa yang menyatukan
Subur.., suburlah..
Anggrek cinta ini
Rimbunkan kebun hati kita
Isikan angan jadi nyata
Arti sejati dari cinta
Sampai akhirnya kita ikrarkan
Tanda keabadian
Yang tak terusaikan
Katakanlah cinta
Untuk kali yang tak berkesudahan
Redamkan rindu
Nestapa tanpa mu
Impikan selalu
Aku dan kau menjadi kita
Endapkanlah kasih
Varia yang melahirkan keraguan
Asa yang menyatukan
Subur.., suburlah..
Anggrek cinta ini
Rimbunkan kebun hati kita
Isikan angan jadi nyata
Friday, April 16, 2004
Terra Incognita
[untukMu satuku]
Entah kemana harus ku Kau bawa
Dalam remang terra incognita
Menuju harapan yang tak ku raba
Gulita tetap walau ku tak pejam
Ku tatap tajam tak pun redam
Hanya karena jemariMu tetap ku genggam
Tak ku ragu melaju
Karena sungguh ku tahu
Terra incognita ini akan bertemu
Pada titik terang indahMu
Entah kemana harus ku Kau bawa
Dalam remang terra incognita
Menuju harapan yang tak ku raba
Gulita tetap walau ku tak pejam
Ku tatap tajam tak pun redam
Hanya karena jemariMu tetap ku genggam
Tak ku ragu melaju
Karena sungguh ku tahu
Terra incognita ini akan bertemu
Pada titik terang indahMu
Wednesday, April 14, 2004
Disinilah Aku
Di bawah cahaya malam ku renungkan
Dirimu yang tak pernah hampiri hati ini
Yang selalu menyebut namamu
Walau tak jua kita berjumpa di satu hari
Apakah daya dalam peliknya waktu
Yang tak kunjung berikan ruang
Supaya terdengar segala isi benakku
Sebagai awal dari perjumpaan terbayang
Jadilah saksi wahai mentari
Bintang di langit terangilah
Hentikan jalannya hari
Hantarkan alunan cinta
Tuk tuntun langkah sang kekasih
Menuju tempat aku duduk di dalam kesendirian
Dirimu yang tak pernah hampiri hati ini
Yang selalu menyebut namamu
Walau tak jua kita berjumpa di satu hari
Apakah daya dalam peliknya waktu
Yang tak kunjung berikan ruang
Supaya terdengar segala isi benakku
Sebagai awal dari perjumpaan terbayang
Jadilah saksi wahai mentari
Bintang di langit terangilah
Hentikan jalannya hari
Hantarkan alunan cinta
Tuk tuntun langkah sang kekasih
Menuju tempat aku duduk di dalam kesendirian
Tuesday, February 03, 2004
Kepada Yang Tak Disini
Ingin aku berbincang dengan angin malam yang berlalu
Kepadanya kan kucurahkan seluruh isi benakku
Karena ku tahu kemana ia kan terbangkan dirinya
Terbang melayang dekatkan diri kepada engkau cinta
Membawa kata kata tulus dari bibirku yang sudah membiru
Yang setiap saat selalu ingin menyapamu
Kepadanya kan kucurahkan seluruh isi benakku
Karena ku tahu kemana ia kan terbangkan dirinya
Terbang melayang dekatkan diri kepada engkau cinta
Membawa kata kata tulus dari bibirku yang sudah membiru
Yang setiap saat selalu ingin menyapamu
Subscribe to:
Posts (Atom)