Rasa kantuk sudah menjemput kesadaranku
Merayu jiwa untuk masuki alam mimpi
Agar gelap malam tidak singgah terlalu lama
Dan hati tidak lelah dalam penantian untuk pagi
Yang selalu dekatkan diriku kepada hari
Dimana ku kan bersua dengan dirimu kasih
Wednesday, October 15, 2003
Wednesday, September 24, 2003
Flowers I Have
Flowers sway to the soft morning breeze
Patiently the colors shimmer under the light
And they dance with a rhythm that smiles
Hoping only to put a smile in your heart
Patiently the colors shimmer under the light
And they dance with a rhythm that smiles
Hoping only to put a smile in your heart
Wednesday, September 17, 2003
Waktu Berlalu
Malam tergeser oleh pagi buta
Kulalui dengan impian ganti realita
Dengan rasa curiga jiwa menerima
Apa yang disajikan masa lalu
Pagi buta temui sinar sang mentari
Panas terasa tubuh yang terbangun ini
Dengan rasa kesal kusambut hari
Penuh sesal, dalam jati diri yang rapuh
Sudah cukup ulasku akan waktu
Kuseka sisa rasanya dari tubuhku
Dari janji kosong sang waktu
Kulalui dengan impian ganti realita
Dengan rasa curiga jiwa menerima
Apa yang disajikan masa lalu
Pagi buta temui sinar sang mentari
Panas terasa tubuh yang terbangun ini
Dengan rasa kesal kusambut hari
Penuh sesal, dalam jati diri yang rapuh
Sudah cukup ulasku akan waktu
Kuseka sisa rasanya dari tubuhku
Dari janji kosong sang waktu
Tuesday, September 16, 2003
Monday, September 15, 2003
Menjadi Sederhana Jauh Lebih Indah
..............
mungkin tembok-tembok Jakarta
yang serakah ini
terlalu tebal untuk kita lalui
terlalu kokoh untuk kita hancurkan
andaikan kita hidup di petak sempit
dengan lantai tanah yang becek
genteng yang bocor
dengan gubuk sebagai batasnya
mungkin kita tak merasa
sejauh ini jaraknya
mungkin menjadi sederhana
jauh lebih indah
mungkin tembok-tembok Jakarta
yang serakah ini
terlalu tebal untuk kita lalui
terlalu kokoh untuk kita hancurkan
andaikan kita hidup di petak sempit
dengan lantai tanah yang becek
genteng yang bocor
dengan gubuk sebagai batasnya
mungkin kita tak merasa
sejauh ini jaraknya
mungkin menjadi sederhana
jauh lebih indah
Friday, September 12, 2003
Wanita
Dari sisi mana ku harus memandang
Tuk mendapatkan sedikit saja
Akan hatimu yang tersembunyi
Dibelakang senyum dan tawa
Dapatkan latar belakang yang mampu
Tuk dirimu wanita, berdiri bersinar
Kuperhatikan garis wajah mu
Hingga tak ingat waktu tlah berlalu
Sediakah kau wanita
Tuk berhenti tersenyum
Dan tunjukkan warna warna kehidupan
Yang bisa kupakai tuk lukiskan aku dan wanita
Tuk mendapatkan sedikit saja
Akan hatimu yang tersembunyi
Dibelakang senyum dan tawa
Dapatkan latar belakang yang mampu
Tuk dirimu wanita, berdiri bersinar
Kuperhatikan garis wajah mu
Hingga tak ingat waktu tlah berlalu
Sediakah kau wanita
Tuk berhenti tersenyum
Dan tunjukkan warna warna kehidupan
Yang bisa kupakai tuk lukiskan aku dan wanita
Judul untuk Air
Tetesan air dari langit
Perlahan lahan menyentuh bumi
Basahi pijakan kaki manusia
Hilangkan topangan tuk berdiri
Lalu ku ikuti aliran air di jalan
Hanya tuk lihat sosok dirimu wanita
Dapatkan kepastian untuk raih tujuan
Dimana kehadiranmu sirna di kejauhan
Perlahan lahan menyentuh bumi
Basahi pijakan kaki manusia
Hilangkan topangan tuk berdiri
Lalu ku ikuti aliran air di jalan
Hanya tuk lihat sosok dirimu wanita
Dapatkan kepastian untuk raih tujuan
Dimana kehadiranmu sirna di kejauhan
Thursday, September 11, 2003
Sahabat
tentang seorang yang kau suka
Belumlah tentu ia seorang sahabat
Tapi, seorang sahabat pasti menyukaimu
Bukan dengan apa yang kau punya
Dan apa yang kau dapat
Tapi dengan kamu adalah kamu
Sahabat tak ‘kan menuntut
Dari apa ada padamu
Sahabat ‘kan selalu memberi
Hingga kau mencapai lebih
tentang seorang yang kau sayang,
Belumlah tentu ia seorang sahabat
Tapi, seorang sahabat pasti menyayangimu
Dan selalu berada di sisimu;
Menjadi tempatmu berpadu
Sahabat ‘kan selalu dekatmu
Kendati berpaut jarak dan waktu
Sahabat ‘kan selalu ada untukmu
Dan buat hidup tiada semu
tentang seorang yang kau cinta,
Belumlah tentu ia seorang sahabat
Tapi, seorang sahabat pasti mencintaimu
Akan kamu apa adanya
Walau tanpa kata mengikat
Sahabat tetap menjadi perekat
Sahabat selalu menanti
Di sepanjang jalan tak terhenti
Sahabat selalu mencari
Jadikan hidup penuh arti
Belumlah tentu ia seorang sahabat
Tapi, seorang sahabat pasti menyukaimu
Bukan dengan apa yang kau punya
Dan apa yang kau dapat
Tapi dengan kamu adalah kamu
Sahabat tak ‘kan menuntut
Dari apa ada padamu
Sahabat ‘kan selalu memberi
Hingga kau mencapai lebih
tentang seorang yang kau sayang,
Belumlah tentu ia seorang sahabat
Tapi, seorang sahabat pasti menyayangimu
Dan selalu berada di sisimu;
Menjadi tempatmu berpadu
Sahabat ‘kan selalu dekatmu
Kendati berpaut jarak dan waktu
Sahabat ‘kan selalu ada untukmu
Dan buat hidup tiada semu
tentang seorang yang kau cinta,
Belumlah tentu ia seorang sahabat
Tapi, seorang sahabat pasti mencintaimu
Akan kamu apa adanya
Walau tanpa kata mengikat
Sahabat tetap menjadi perekat
Sahabat selalu menanti
Di sepanjang jalan tak terhenti
Sahabat selalu mencari
Jadikan hidup penuh arti
The Painting
To begin I don’t know how
A painting inspired by your face
Try I did, to combine dots and lines
Still, it bears no resemblance
Perhaps it is time to put aside
Pencil, paint and brush together
In truth they simply do not abide
By the need to draw this feeling
Oh, the calm of your face
A heart to place my anchor
In the end, I choose to paint
Only with my love and yearning
(Translation of "Gambar" by Paul I. Pandjaitan)
A painting inspired by your face
Try I did, to combine dots and lines
Still, it bears no resemblance
Perhaps it is time to put aside
Pencil, paint and brush together
In truth they simply do not abide
By the need to draw this feeling
Oh, the calm of your face
A heart to place my anchor
In the end, I choose to paint
Only with my love and yearning
(Translation of "Gambar" by Paul I. Pandjaitan)
Tuesday, September 09, 2003
Gambar
entah bagaimana
harus kugambar wajahmu
titik dan garis kupadu
tetap jauh dari wujudmu
mungkin ku sungkirkan saja
pensil, cat dan kuas ini
karena ternyata
mereka tak bisa gambarkan rasa ini
wajah keteduhanmu
hati tempat sauhku
akhirnya hanya bisa kugambar
dengan kasih dan rindu
harus kugambar wajahmu
titik dan garis kupadu
tetap jauh dari wujudmu
mungkin ku sungkirkan saja
pensil, cat dan kuas ini
karena ternyata
mereka tak bisa gambarkan rasa ini
wajah keteduhanmu
hati tempat sauhku
akhirnya hanya bisa kugambar
dengan kasih dan rindu
Entah
Entah apa yang harus ku katakan
Entah pun harus ku jelaskan
Harapanku,
Impianku semalam
Menggapai mu
'tuk sampaikan:
Ku ingin kekekalanku bersama mu
Entah pun harus ku jelaskan
Harapanku,
Impianku semalam
Menggapai mu
'tuk sampaikan:
Ku ingin kekekalanku bersama mu
Engkaulah
Engkaulah hati
Lentera yang tak pernah mati
Engkaulah Jiwa
Pelita yang tetap menyala
Engkaulah cinta
Suci dalam hati
Indah dalam nyata
Lentera yang tak pernah mati
Engkaulah Jiwa
Pelita yang tetap menyala
Engkaulah cinta
Suci dalam hati
Indah dalam nyata
Subscribe to:
Posts (Atom)