Cautious in each step
Ever watchful eyes
For covered holes
And traps set by reality
But still . . .
Oblivious of others in motion
Holes and traps placed by emotion
One chance entrusted
One chance wasted
But still . . .
After the fall and the visions
Of inevitable solitude, hope lingers
For the one chance
To pass and enter again
The one chance from the same
Heart . . .
Friday, April 08, 2005
Ceroboh
Hari sudah malam
Belum mata dikatupkan waktu
Alam sadar masih sangat nyata
Kekhawatiran merajalela
Mengapa
Tanya sang sukma
Jawaban yang tak diberikan
Oleh kejamnya mulut tak mengungkap
Seperti air dan api
Bersama membakar tubuh
Tubuh pembawa hati
Hati yang ceroboh dan penuh cinta
Namun
Kecerobohan ini
Buat semua indah bersinar
Bagaikan matahari di malam hari
Bila tiba langit menjadi pijakan
Tak lagi ada terkaan sia sia
Hanya cinta cerobohYang buat diri menetap
Belum mata dikatupkan waktu
Alam sadar masih sangat nyata
Kekhawatiran merajalela
Mengapa
Tanya sang sukma
Jawaban yang tak diberikan
Oleh kejamnya mulut tak mengungkap
Seperti air dan api
Bersama membakar tubuh
Tubuh pembawa hati
Hati yang ceroboh dan penuh cinta
Namun
Kecerobohan ini
Buat semua indah bersinar
Bagaikan matahari di malam hari
Bila tiba langit menjadi pijakan
Tak lagi ada terkaan sia sia
Hanya cinta cerobohYang buat diri menetap
Subscribe to:
Posts (Atom)